PENDAHULUAN
Kekuasaan, leadership,
dan motivasi, ini adalah tiga unsur yang saling memiliki hubungan satu dengan
yang lainnya. Kekuasaan adalah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh
seseorang yang memiliki pangkat, jabatan, kuasa yang tinggi terhadap suatu tingkatan
hidup yang orang tersebut miliki. Contoh misalnya, seperti : Peresiden,
Mahkamah, Agung, Dll. Bahkan, orang tua kita sendiri pun memiliki kuasa atas
diri kita sendiri.
Kekuasaaan juga suatu tindakan bagaimana cara kita dapat mengatur
suatu kelompok, grup, organisani, atau
kumpulan lainnya. Yang mana dengan adanya kekuasaan yang dimiliki oleh
seseorang, seseorang tersebut dapat mengatur kelompok organisasi dengan
kekuasaannya yang ia miliki. Dalam hal kekuasaan, ada satu hal yang
mempengaruhi kekuasaan tersebut dapat berjalan dengan baik atau tidaknya. Hal
tersebut, ialah “Motivasi”. Motivasi itu
sendiri bisa dikatakan sebagia niatan awal bagi seseorang sebelum lelakukan
sesuatu. Atau dalam kata lain, motivasi bisa lebih dikenal sebagai hal yang
bisa membuat orang lain bersemangat sebelum melakukan suatu tindakan. Dan yang
terakhir, hampir dilupakan, adalah Leadership
atau Kepemimpinan, hampir sama dengan kekuasaan, Cuma yg membedakan sedikit
darinya adalah, kepemimpinan itu bersifat individual.
Dan pada intinya, hal yang menyokong atau menopang suatu kekuasaan yang baik
atau kepemimpinan (Leadership) yang
baik adalah motivasi. Jika seseorang memiliki motivasi yang baik bagi kekuasaan
atau kepemimpinanya, maka seorang tersebut dapa menjadi pemimpin yang baik bagi
apa yang ia pimpin dan kuasai.
TEORI
Pengertian kekuasaan secara umum adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku. Pengertian kekuasaan dirumuskan secara umum sebagai
kemampuan seorang pelaku untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang
sehingga sesuai atau persis dengan keinginan pelaku yang memiliki kekuasaan.
Adapun, beberapa pengertian kekuasaan menurut tokoh, yaitu :
Pengertian kekuasaan Menurut
Max Weber
Menurut Max Weber dalam Buku Wirtschaft und Gessellshaft (1992)
bahwa pengertian kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial
melaksanakan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan dan apapun dasar
kemampuan ini. Pengertian kekuasaan oleh Max Weber ini dapat kita katakan bahwa
kekuasaan adalah keegoisan dalam suatu kelompok akan tetapi walaupun keegoisan
tersebut memiliki pertentangan, tetap tidak mampu melawan dikarenakan adanya
kekuasaan tersebut.
Pengertian Kekuasaan Menurut
Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan
Pengertian kekuasaan adalah suatu hubungan dimana seseorang atau
sekelompok orang dapat menentukan (Power
is a relationship in which one person or group is able) tindakan seseorang
atau kelompok lain ke arah tujuan dari pihak pertama (to determine the action of another in the direction of the former’s
own ends).
Pengertian kekuasaan Oleh
Barbara Goodwin (2003)
Pengertian kekuasaan oleh ahli politik kontemporer ini sedikit
lebih kasar, menurutnya, pengertian kekuasaan adalah: Kemampuan (Force is the ability) untuk
mengakibatkan seseorang bertindak dengan
cara yang oleh yang bersangkutan (to
cause someone to act in a way which she would not choose), dan tidak akan
dipilih seandainya ia tidak dilibatkan (left
to herself). Dengan kata lain memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan kehendaknya (In
other words to force someone to do something against her will).
Berdasarkan pengertian kekuasaan diatas, dapat diambil beberapa
poin yaitu:
1. Bahwa
kekuasaan umumnya diselenggarakan melalui isyarat jelas. Hal ini disebut dengan kekuasaan Manifes atau
manifest power.
2. Kekuasaan
yang lain, namun hanya kadang terjadi yaitu kekuasaan implisit yang terjadi
tanpa adanya isyarat yang jelas.
3. Hal
yang perlu ditekankan karena adanya kekuasaan
adalah adanya hak untuk mengadakan sanksi. Dalam menyelenggarakan
kekuasaan, banyak upaya yang dilakukan dalam bentuk sanksi untuk menegakkan
kekuasaan seperti koersi, persuasi dan cara lainnya.
Jadi, pada dasarnya kekuasaan adalah suatu perilaku untuk
mempengaruhi orang lain. Bagaimana cara kita dapat mempengaruhi orang lain dan
bagaimana cra kita dapat mengatur orang lain seuai dengan kemampuan (abilitie) mereka.
Kemudian akan saya jelaskan tentang Leadership dari sumber lain :
Pengertian kepemimpinan ( leadership
) telah banyak dikemukakan para pakar atau akhli di bidang manajemen sumber
daya manusia. Definisi atau pengertian kepemimpinan ( leadership ) banyak yang dikutip oleh Thoha (2006 : 5) dari
berbagai pakar atau ahli, antara lain sebagai berikut:
1.
Menurut Robert Dubin definisi atau pengertian
kepemimpinan diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan,
2.
Menurut J.L. Hemphill:definisi atau pengertian
kepemimpinan adalah suatu inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu
pola yang konsisten dalam rangka mencapai jalan pemecahan dari suatu persoalan
bersama,
3.
George R. Terry memberikan definisi atau pengertian
kepemimpinan sebagai aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan
untuk mencapai tujuan organisasi. Yukl G. (2001 : 3) mengatakanbahwa istilah
kepemimpinan adalah kata yang diambil dari kata-kata yang umum dipakai dan
merupakan gabungan dari kata ilmiah yang tidak didefinisikan kembali secara
tepat. Penelitian biasanya mendefinisikan kepemimpinan sesuai dengan prespektif
individualnya dan aspek gejala yang paling menarik perhatiannya. Setelah
melakukan peninjauan mendalam terhadap literatur kepemimpinan. Selain definisi
atau pengertian kepemimpinan ( leadership ) yang dikutip Thoha.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat di perhatikan sebenarnya
banyak kesamaan antara kekuasaan dan leadership.
Namun, yang membedakan dari dua hal di atas hanyalah tetntang gaya pembawaanya.
Kekuasaan mempunyai arti, yaitu adalah cara bagaimana untuk mempengaruhi orang
lain. Sedangkan leadership adalah
cara bagaimana mempengaruhi orng lain untuk mencapai satu tujuan.
Kemudian yang terakhir adalah motivasi. Motivasi adalah suatu
dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan"
atau rangsangan atau "daya penggerak"
yang ada dalam diri seseorang. Menurut Weiner
(1990) yang dikutip Elliot et al.
(2000), motivasi didefenisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita
untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita
tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan
eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan
minat; dorongan dan kebutuhan; harapan dan cita-cita; penghargaan dan
penghormatan. Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat seseorang bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard, 1999) menyatakan bahwa motivasi
merupakan dampak dari interaksi seseorang dengan situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).
Motivasi menjadi suatu kekuatan, tenaga atau daya, atau suatu
keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke
arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari (Makmun, 2003). Motivasi seseorang dapat ditimbulkan dan tumbuh
berkembang melalui dirinya sendiri-intrinsik dan dari lingkungan-ekstrinsik (Elliot et al., 2000; Sue Howard, 1999). Motivasi intrinsik
bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri untuk bertindak tanpa adanya
rangsangan dari luar (Elliott,
2000). Motivasi intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberikan keajegan
dalam belajar. Motivasi ekstrinsik dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari
luar individu dan tidak dapat dikendalikan oleh individu tersebut (Sue Howard,
1999). Elliott et al. (2000), mencontohkannya dengan nilai, hadiah, dan/atau
penghargaan yang digunakan untuk merangsang motivasi seseorang.
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa motivasi adalah suatu dorongan atau
kehendak dari individu yang memiliki tujuan dan keingin terhadap suatu han
tertentu. Misalkan, motivasi untuk belajar, makan, mendapatkan prestasi yang
bagus, itu bisa disebut juga dengan motivasi.
CONTOH KASUS
Banyak contoh yang dapat kita kaji tentang kekuasaan, leadership,
dan motivasi di lingkungan sekitar kita. Namun, kali ini saya akan membahas
tentang diri saya sendiri. Saya adalah salah satu mahasiswa di salah satu
univeritas terkenal di indonesia. Saya saat ini masih semester 5 saat saya
mengetik artikel ini sehubungan dengan tugas yang diberikan oleh dosen terbaik
dan tercantik menurut teman sebangku saya.
Selain jadi mahasiswa, saya jugaa aktif dalam kelas dan sekaligus
saya ditunjuk dan diamanahkan sebagai ketua kelas dari kelas yang saya tempati.
kemudian, pada suatu hari, saya diberikan amanah dari dosen lainnya, agar kelas
kami membuat kelompok untuk persiapan semester kali ini. bukan hanya kelompok,
dosen saya juga menyuruh untuk sampaikan kepada teman – teman sekelas agar
setiap kelompok sudah menyiapkan beberapa judul untuk bahan praktikum kelas
kami. Akhirnya, dengan inisiatif saya, saya langsung segera memberikan amanah
tersebut dan memerintahkan bagi setiap teman – teman untuk membuatkan kelompok
bersertakan judul untuk bahan praktikum. Hasilnya, mereka melakukan hal
tersebut seseuai dengan amanah yang dosen saya sampaikan.
ANALISIS KASUS
Dari contoh kasus diatas, dapat kita samakan dengan teori kali ini
adalah : “kekuasaan adalah cara untuk mempengaruhi seseorang dan untuk mencapai
suatu tujuan. Lalu, dengan adanya motivasi, maka tujuan tersebut bisa
terwujudkan”. Dangan adanya, kekuasaan yang saya miliki sebagai ketua kelas,
saya dapat lebih muda untuk mengatur dan memberikan intruksi atau amanah yang
telah disampaikan dosen kepada saya. Dengan kekuasaan ini bukan berarti kita
bisa semena – mena, atau seenaknya, menjadikan kekuasaan itu sendiri sebagai
pembalasan ego terhadap suatu hal pribadi tertentu. Dengan adanya motivasi juga
mendukung agar suatu perintah mencapai pada tujuan yang ditentukan. Tanpa
adanya motivasi, mungkin suatu perintah atau suatu kekuasaan akan bernilai
tidak sesua dengan apa yang dibayangkan di mata teman – teman mahasiswa. Pada
intinya, dengan adanya kekuasaan, leadership,
dan motivasi dapat memudahkan seseorang dalam mengatur dan mencapai suatu
tujuan yang diinginkan.
Sumber :
Berikut tugas yang kedua adalah menganalisis bagaimana
cara atau gaya kepemimpinan beberapa tokoh – tokoh yang pernah menjabat menjadi
president di negara indonesia. Berikut adalah beberapa tokoh yang akan saya
sebutkan, yaitu :
1.
Presiden
Soekarno,
Adalah bapak proklamator, seseorang yang bisa membangkitkan
semangat nasionalisme rakyat Indonesia. Beliau memiliki gaya kepemimpinan yang
sangat populis, bertempramen meledak-ledak, tidak jarang lembut dan menyukai
keindahan.
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ir. Soekarno berorientasi
pada moral dan etika ideologi yang mendasari negara atau partai, sehingga
sangat konsisten dan sangat fanatik, cocok diterapkan pada era tersebut. Sifat
kepemimpinan yang juga menonjol di dalam Ir. Soekarno adalah percaya diri yang
kuat, penuh daya tarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan
gagasan baru. Sehingga pada puncak kepemimpinannya, pernah menjadi panutan dan
sumber inspirasi pergerakan kemerdekaan dari bangsa-bangsa Asia dan Afrika
serta pergerakan melepas ketergantungan dari negara-negara Barat (Amerika dan
Eropa).
Ir. Soekarno adalah pemimpin yang kharismatik, memiliki semangat
pantang menyerah dan rela berkorban demi persatuan dan kesatuan serta
kemerdekaan bangsanya. Namun berdasarkan perjalanan sejarah kepemimpinannya,
ciri kepemimpinan yang demikian ternyata mengarah pada figur sentral dan kultus
individu. Menjelang akhir kepemimpinannya terjadi tindakan politik yang sangat
bertentangan dengan UUD 1945, yaitu mengangkat Ketua MPR (S) juga.
Jadi, Bapak Presiden Republik Indonesia ini sangat memiliki
pengaruh yang besar terhadap kemerdekaan indonesia. Di jajah hampir 360 tahun
oleh penjajah, kemudian dengan kekuatan, kegigihan, serta semnagat juag
terhadap tanah air, Bapak Presiden Pertama kita telah melahirkan negara yang
merdeka.
2.
Presiden
Soeharto
Diawali dengan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966 kepada Letnan Jenderal Soeharto, maka
Era Orde Lama berakhir diganti dengan pemerintahan Era Orde Baru. Pada awalnya
sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari Presiden Soeharto adalah
kesederhanaan, keberanian dan kemampuan dalam mengambil inisiatif dan
keputusan, tahan menderita dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi
bahaya serta konsisten dengan segala keputusan yang ditetapkan.
Gaya Kepemimpinan Presiden Soeharto merupakan gabungan dari gaya
kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya
kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu
yang berdampak positif serta mempunyal visi yang jauh ke depan dan sadar akan
perlunya langkah-langkah penyesuaian.
Bapak Presiden kita yang kedua, memiliki nilai kepemimpinan yang
bagus pada masanya. Dengan mengemban keserderhanaan, keberanian, serta mampu
mengambil langkah nisiatif beliau
menjadi ikon figure yang di banggakan
oleh masyarakat pada saat itu. Namun, pada saat masa jabatannya sudah mulai
berjalan, pemerintahan demokratis berubah menjadi pemerintahan otoriter. Yang mana,
tentara mendapatkan hak dalam bidang politik selain menjaga kemanan negara. Ada
beberapa alasan mengapa hal itu bisa terjadi. Maka dari itu, jelas sekali
terlihat bahwa mantan Presiden Soeharto memiliki gaya kepemimpinan yang
otoriter, dominan, dan sentralistis.
3.
Susilo Bambang
Yudhono
Beliau ini presiden pertama yang dipilih oleh rakyat. Orangnya
mampu dan bisa menjadi presiden. Juga cukup bersih, kemajuan ekonomi dan
stabilitas negara terlihat membaik. Sayang tidak mendapat dukungan yang kuat di
Parlemen. Membuat beliau tidak leluasa mengambil keputusan karena harus
mempertimbangkan dukungannya di parlemen. Apalagi untuk mengangkat kasus
korupsi dari orang dengan back ground
parpol besar, beliau keliahatan
kesulitan. Sayang sekali saat Indonesia punya orang yang tepat untuk memimpin,
parlemennya dipenuhi oleh begundal-begundal oportunis yang haus uang sogokan.
Pembawaan SBY, karena dibesarkan dalam lingkungan tentara dan ia
juga berlatar belakang tentara karir, tampak agak formal. Kaum ibu tertarik
kepada SBY karena ia santun dalam setiap penampilan dan indah pula saat berbusana. Penampilan semacam ini meningkatkan
citra SBY di mata masyarakat.
SBY sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan kapanpun, di
manapun, dan dalam kondisi apapun. Sangat jauh dari anggapan sementara kalangan
yang menyebut SBY sebagai figur peragu, lambat, dan tidak “decisive” (tegas). Sosok yang demokratis, menghargai perbedaan
pendapat, tetapi selalu defensif
terhadap kritik. Hanya sayang, konsistensi Yudhoyono dinilai buruk. Ia
dipandang sering berubah-ubah dan membingungkan publik.
Dari keterangan diatas, bahwa sosok SBY adalah ikon figure yang baik dan dibanggakan oleh banyak masyarakat. Memamng
betul, pada masa jabatannya belia sangatlah ulet dalam megambil sebuat
keputusan. Selain itu beliau juga aktif dalam berbagai hal, contoh saat bencana
tsunami di Aceh yang menelan banyak sekali korban jiwa, bapak SBY langsung
terjun ke tempat bencana tersebut dan bercengkrama dengan para korban, serta
mamberikan bala bantuan bagi korban bencana.
4.
Jokowi Dodo
Siapa yang tidak kenal dengan Presiden Republic Indonesia yang satu
ini. dengan sebagai sosok yang merakyat denga sebutan suka “blusukan” atau lebih dikenalnya langsung
terjun ke lingkungan masyarakat dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Tidak banyak
hal yang saya ketahui tentang belia. Namun yang saya tahu, adalah sebelum
beliau menjabat sebagai Presiden Republic Indonesia beliau dulunya adalah
gubernur DKI Jakarta, semasa jabatannya, beliau sangat baik dan memamng
merakyat. Sampai saat ini pun, beliau masih sering menggunakan metode caranya
berinteraksi langsung dengan rakyat. Menurut saya, Bapak Jokowi Dodo memeiliki
satu hal yang unik yang tidak dimiliki oleh mantan Presiden Indonesia Lainnya. Sikap
konsistenan bapak jokowi dalam mengambil keputusan sangatlah bagus, beliau
sangat matang dalam mengambil suatu keputusan. Lalu, beliau juga tidak sama
sekali memamerkan hal-hal yang ia punyai. Bersikap, sederhana, baik, dan
merakyat, mau mendengarkan keluh kesah masyarakat, maka dari itulah ciri khas
bapak jokowi dalam masa jabatannya hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar